Asuransi Pendidikan
Menghitung Biaya Kuliah di Masa Depan
Pendidikan merupakan hal penting dalam jaminan masa depan anak yang cerah. Namun untuk mengenyam pendidikan hingga level tinggi diperlukan persiapan financial yang terencana sejak awal, namun dalam hidup selalu ada resiko yang menyertai perjalan kita. Dalam sekejap mata sebuah resiko bisa menghempaskan mimpi anak dalam mengenyam pendidikan yang tinggi.
Asuransi Pendidikan dapat membantu Anda para orang tua untuk merencanakan program pembiayaan pendidikan tinggi putra-putri anda. Program ini juga dilengkapi oleh jaminan biaya kesehatan dan GARANSI tabungan jika Ayah(orang tua) mengalami resiko
Berikut kami ilustrasikan sebuah perencanaan pendikan untuk putra-putri Anda.
Bapak Firdaus Hafidz, usia 28 th, tidak merokok menyiapkan tabungan dan asuransi pendidikan bagi putra nya Azka, Usia 2 th dengan Premi Bulanan Rp.16.000.000,-/TAHUN. Tabungan pendidikan ini direncanakan akan diambil ketika Azka berusia 18 th atau usia masuk perguruan tinggi. Bapak Firdaus merencankan pendidikan tinggi anak di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Berapa dana yang bapak Firdaus butuhkan 16 th kedepan?
Komponen Biaya pendidikan per tahun di tahun 2011 : Rp 30.000.000 / tahun
Komponen biaya pendidikan di tahun 2027 dapat dihitung sebagai berikut :
Biaya Pendidikan tahun 2011 (1+i)n = komponen biaya pendidikan 2027
Rp.30.000.000 (1+10%)16 = Rp.138.000.000 / tahun
Jadi dana yang harus dikeluarkan Bapak Firdaus Hafidz untuk biaya kuliah Azka adalah Rp.138.000.000 / tahun
Note :
i : inflasi per tahun
n : waktu yang tersisa
Program Tabungan Asuransi Pendidikan Prudential
Durasi Menabung : 16 tahun
Premi tahunan : Rp.16.000.000 / tahun
akan diketahui perkiraan dana pendidikan sebagai berikut
Usia anak | Perkiraan Jumlah Dana |
Usia 7 tahun | Rp.108 juta |
Usia 11 tahun | Rp.261 juta |
Usia 18 tahun | Rp.836 juta |
Bonus perlindungan kesehatan
Perlindungan Rawat Inap Rumah Sakit lengkap | Rp. 150.500.000 / tahun |
Cash back harian selama rawat inap RS | Rp. 250.000 / hari |
GARANSI TABUNGAN DITERUSKAN OLEH PRUDENTIAL JIKA ORANG TUA MENINGGAL, TERKENA KONDISI KRITIS, CACAT TETAP TOTAL | Tabungan diteruskan hingga anak berusia 25 th. |
Semoga artikel ini dapat membatu para orang tua dalam merencanakan pendidikan tinggi putra-putri Anda. Cepat atau lambat putra-putri anda akan kuliah, menabunglah sedini mungkin supaya tujuan anda tercapai.
——————-
Menyiapkan Dana Pendidikan
Menyiapkan Dana Pendidikan Di saat sulit seperti ini, ketika hampir semua harga barang dan jasa meningkat, perlu startegi yang lebih kreatif dan matang dalam menyiapkan dana pendidikan untuk buah hati. Sebenarnya, hanya ada dua kata kunci, yaitu positive cash flow dan strategi menabung. Apa itu positive cash flow? Rumusnya mudah saja, yaitu pendapatan lebih besar daripada pengeluaran Bagaimana caranya, padahal pendapatan tidak meningkat setiap bulannya, sedangkan pengeluaran semakin meningkat akibat kenaikan harga? Berikut ini strateginya.
1. LUPAKAN UTANG
Dengan melupakan utang, berarti Anda hidup benar-benar sesuai dengan kemampuan. Kalau memang belum cukup uang untuk membeli mobil, ya jangan kredit. Kalau belum cukup uang untuk beli laptop, ya jangan utang. Apalagi tergiur cicilan ringan demi memenuhi keinginan liburan ke mancanegara. Wuih, liburannya selesai, cicilan jalan terus. Dengan melupakan utang, Anda akan terlepas dari jeratan bunga dan cicilannya, sebab tak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang. Setidaknya, bila tiba-tiba pasangan atau Anda sendiri sakit keras, atau tiada, Anda tidak dikejar-kejar cicilannya. Kalau memang benar-benar butuh sesuatu dan hal itu hanya bisa didapat dengan utang, coba dipikirkan dan dikalkulasi lagi, kalau perlu seribu kali, apakah Anda benar-benar memerlukannya. Coba pakai rumus ini, KALAU TIDAK MEMBELI ATAU MEMAKAI JASA INI SAYA BISA MATI. Kalau jawabannya masih tidak mati bila tidak membeli barang atau mengonsumsi jasa tersebut, berarti keinginan tersebut masih bisa ditunda.
2. GAMPANG PUAS
Bila Anda menjadi pribadi yang mudah puas dan selalu bersyukur dengan apa yang dipunyai, Anda akan terlepas dari godaan membeli barang atau jasa yang tidak perlu. Sebagai contoh, handphone lama kita cuma bisa digunakan untuk menelepon dan SMS, so what? Kebanyakan dari kita memakai telepon yang canggih, lengkap dengan fitur internet, wifi, dan sebagainya, juga tidak pernah dipakai (alias gaptek). Jadi, sebaiknya belilah sesuatu yang memang sesuai dengan kebutuhan Anda. Sehingga, pada akhirnya tidak gampang tergiur rayuan iklan yang memang sangat menggoda. Intinya, selalu mencari cara atau terapi yang paling tepat bagi diri sendiri untuk mensyukuri apa yang Anda punya. Sebagai tambahan tips, saya berusaha untuk menjauhkan kartu kredit sejauh mungkin ketika saya sedang di mal. Tahu bahwa barang di mal selalu menggoda mata, saya hanya membawa cash secukupnya. Sehinggga, kalau uang cash tinggal sedikit dan tiba-tiba tergoda sepatu cantik nan keren, saya terpaksa tidak beli karena uang di dompet sudah sedikit (asal jangan kembali lagi besoknya, ya). Karena after all, I’m just a normal cosmopolitan woman, born to love beautiful and branded things.
3. KREATIF
Bensin mahal, jadi pakailah kendaraan umum. Mengendarai mobil di jalanan yang macet hanya akan membuang bensin percuma. Jauhkan gengsi, putar ide kreatif, cari cara yang paling kreatif untuk mencari uang halal dan menekan pengeluaran. Kalau Anda merasa makan siang jadi mahal, bawalah bekal. Bila gaji dari kantor pas-pasan, Anda bisa membawa dagangan ke kantor (misalnya kue kue kering, mukena lucu, atau baju-baju kerja. Dengan catatan, peraturan kantor memang membolehkan). Atau, jika hari Minggu biasanya Anda jalan dan nongkrong di coffee shop mahal, mending ikut teman berjualan di bazar. Kalau Anda jago marketing, kenapa tidak kerja sambilan menjadi broker atau agen properti (asal tidak menyalahi peraturan kantor). Artinya, banyak seribu cara kreatif yang halal yang bisa Anda dapat dapatkan kalau Anda mau saja sedikit memaksimalkan otak kreatif. Jangan menunggu kenaikan gaji yang mungkin tidak akan pernah datang. Lebih baik jemput bola, cari peluang.
4. DISIPLIN
Yang terakhir adalah disiplin dengan peraturan yang sudah Anda buat sendiri. Bayangkan ini, hanya karena tergiur oleh keadaan, Anda melanggar janji atau komitmen yang telah dibuat sendiri. Ini seperti menjilat ludah sendiri. Sengaja saya buat perumpamaan yang agak sedikit keras, karena mendapatkan positive cash flow, memang butuh perjuangan. Percayalah, orang yang disiplin akan berhasil, dan buah keberhasilan itu akan sangat manis, yaitu adanya uang lebih yang bisa disimpan tiap bulan, sehingga Anda bisa lebih matang menyiapkan dana pendidikan untuk anak Anda. Sumber: Kompas